Jumat, 03 Juni 2011

contoh case study kelas 5 SDN Leuwimekar

hmmm... bagaimana ya Meningkatkan minat anak dalam menyanyikan lagu wajib nasional??

Hari senin Bulan Desember 2010, murid kelas V SDN Leuwimekar mengadakan study tour ke Kebun Raya Bogor. Aku, Bu Mega dan Pak Arif yang menjadi panitia dalam study tour tersebut. Pagi itu aku, bu mega, pak arif, bu syamsiah dan bu iros kumpul di lapangan Leuwiliang. Kami berangkat menggunakan dua mobil bus kapasitas maksimal 60 orang anak. Hampir semua anak kelas lima ikut dalam study tour kali ini. Pukul 07.00 WIB kami berangkat. Bismilah…. Semua siswa membaca basmalah bersama-sama.
Aku, bu mega dan pak arif berada di bis yang sama. Sedangkan bu syamsiah dan bu iros ada di bis pertama. Murid-murid pun ramai, ada yang ngobrol, ada yang cerita, ada yang teriak, dan ada juga yang bernyanyi. Semua murid tampak gembira ketika perjalanan di mulai.
Setelah beberapa menit ada anak yang mengajukan usul ke pak supir. “Pak supir, musiknya nyalain donk…”. “Iya, nanti” jawab supir itu. Kemudian murid-murid pun berinisiatif untuk bernyanyi. Lagu mereka memang enak untuk didengar karena suaranya serempak. Tapi, setelah aku perhatikan ternyata kebanyakan lagu yang mereka nyanyikan adalah lagu pop dan lagu dangdut yang lagi ngetop saat itu.
Aku sadar, biasanya ketika study tour murid-murid menyanyikan lagu wajib dalam mobil, tapi kali ini sungguh berbeda. Murid lebih hafal lagu band daripada lagu wajib. Padahal lagu anak band tidak diajarkan disekolah. Ketika itu lagu bondan prakoso dan lagu sinta jojo keong racun yang mereka nyanyikan.
Perjalanan pulang pun sama. Anak-anak masih menyanyikan lagu band seakan-akan lagu wajib itu tak pernah mereka dengar. Ketika aku minta untuk menyanyikan lagu wajib anak-anak dengan kompaknya mengucapakan “gak hafal bu…”.
Waktu pun berlalu semenjak pergi jalan-jalan itu. Tahun ajaran semester II pun di mulai. Saat itu di sekolah baru membeli seperangkat peralatan drumband. Beberapa bulan latihan, anak-anak diajarkan untuk membawakan lagu wajib nasional Maju tak gentar, ibu pertiwi, halo-halo bandung, dan cingcangkeling.
Bulan maret adalah pertama kalinya anak-anak drumband pentas dalam acara pembukaan POPKAB sekabupaten Bogor. Mereka membawakan lagu wajib nasional dan lagu daerah yang telah diajarkan waktu latihan oleh pelatih mereka Pak Rudi. Mereka tampak besemangat.
Jum’at, 29 April 2011, anak-anak drumband pentas di pemda untuk mengikuti pembukaan HARDIKNAs mengikuti acara karnaval mengelilingi lapangan persikabo. Kami berangkat pukul 07.00 WIB. Anak yang berangkat terdiri dari anak kelas lima dan kelas empat. Aku naik mobil bersama anak laki-laki. Aku terkejut, di sepanjang jalan anak-anak menyanyikan lagu wajib nasional dengan sangat merdu.
Sungguh tak disangka perasaan baru kemarin study tour anak-anak menyanyikan lagu band dan sekarang yang mereka nyanyikan adalah lagu wajib nasional. Sungguh sangat berkesan… hampir aku tak percaya mendengarnya. Meskipun di rayu untuk menyanyikan lagu band oleh pak supir anak-anak tidak terpengaruh.
Sepanjang perjalanan berangkat dan pulang anak-anak cenderung menyanyikan lagu wajib dengan sangat gembira. Sungguh bangga ketika aku mendengarnya. Dan ternyata menerapkan lagu wajib pada anak lewat kesenian dapat melekat dalam diri siswa.
Dan sekarang aku baru mengetahui salah satu cara bagaimana caranya menerapkan lagu wajib agar anak dapat menyanyikannya dengan hafal dan intonasi yang benar yaitu melalui ekstrakurikuler kesenian. Seperti drumband. Dengan disertai alunan music yang mudah untuk anak mainkan sehingga secara otomatis anak pun dapat mengingat nadanya dengan benar.
Terinspirasi dari peerjalanan anak-anak drumband SDN LEuwimekar untuk memeriahkan pembukaan hardiknas di pemda kabupaten bogor.
Tetap semangat untuk mengajar, karena anak adalah generasi penerus Bangsa….